Pulang kerja kemaren, aku ketemu seorang tante tante yg Sudah sangat aku kenal, di jalan, deket deket Stesen monorail Chowkit . Gak usah disebutkan namanya kan..??? Jaga privasi dikit lah ya..
"Mau kemana buk..??" Sapaku
"Eeeee.. dika..!! Ini lho, mau ke pajak gadai. Ikut yukkk..!" Ajaknya.
"maaf buk, lagi buru buru nih" aku mulai muter otak agar bisa menghindari ajakannya.
"Alah dika.. bentar ajalah.. lagian kamu belum tau kan cara muter perhiasan lewat pajak gadai"
"Hmmm.. iya deh, gak lama kan bukk..??" Aku coba memastikan.
"Iya.. paling 5menit aja" jawabnya. Aku ngikut aja dibelakangnya tanpa protes.
Jaraknya deket deket stesen Monorail, cuman nyebrang aja sudah nyampe.
Ternyata benar, cuman beberapa menit aja, tante itu sdh berhasil mendapatkan uang sebesar RM650.
"Begini lho dika enaknya kalo punya emas, kalo lagi perlu uang mendadak bisa dititipin ke pajak gadai" terangnya.
aku ngangguk aja, sebenarnya kurang tertarik sih, karna pikirku aku gak punya emas..
"Dika.. abis ini ikut ibu belanja ke UO ya" pintanya sambil memasukkan uang yg baru saja diperolehi dari pajak gadai kedalam dompetnya.
"Aduh bukk.. aku mau cepet cepet pulang nih, belum sholat ashar" jawabku beralasan.
"Bentar aja dika, temenin ibu belanja bentar ya.." nada bicaranya seakan memohon.
"Iya dehh.. tapi bentar aja ya buk" sekali lagi aku menegaskan agar tante itu tidak berlama lama shopping nya.
Tanpa memberi jawaban, tante itu segera berjalan kearah UO, dan aku... bagaikan kena sihir, ngikut manis aja dibelakangnya.
Sesampainya di UO, tante itu nyuruh aku ambil apa aja yg mau dibeli.
"Wahh.. ada yg mau nraktir nih..!" Bisikku dalam hati
"Gak usah buk.., aku ambil ini aja ya" jawabku seraya mengambil minuman botol ber-merk "F&N" rasa apel, dari dalam fresher.
"Biskuit ini murah murah lho dika.. gak mau ya..? Ada diskon nih" katanya, disebuah zone makanan ringan.
"Enggak buk.. lagi gak bawa tas gendong nih.. males nenteng nya" jawabku berharap ditawarin ngambil baju atau apalah gitu..
"Jam tangan ini bagus gak bukk.. " tanyaku seraya menunjuk ke arah jam tangan ber-merk RADO.
"Bagus juga.. harganya juga gak mahal" jawabnya sok tau, padahal ditoko temenku harganya jauh lebih murah daripada disitu.
"Ayolah bukk pulang aja, dah jam 6 nih" kataku seraya melirik ke jam di layar HP NOKIA XL ku.
"Iyalah.. ayok.." jawabnya singkat.
Antrian bayarnya agak panjang.
"Dika.. bayarin belanjaan ibuk ya.." katanya disela sela antrian panjang itu.
"Whattt... bayarin..??? Apa aku gak salah denger? aku kan yg di ajak, kok aku yg harus bayarin..??" Begitu berontak batinku.
"Buk.. sambil ngantri dulu ya, kayaknya jam yg warna silver tadi lbh bagus deh dari pada yang ini, aku tukar dulu ya mumpung antriannya masih panjang" kataku lantas keluar dari barisan antrian menuju toko jam tangan.
"Jangan lama lama, takut keburu nyampe" balasnya separuh Berteriak
"Iyaaaa.." jawabku setengah berlari.
"Kak.. ini jam tangannya saya pulangkan, tak jadi ambik" aku menyodorkan jam tangan kepada penjaga kedai.
"Heyyyy... kenape..?? Tanyanya, belum sempet pertanyaannya kujawab, aku telah melesat jauh dari situ.
Ada kekesalan terlihat di raut wajah penjaga toko jam itu, tapi aku tak pedulikannya, karna aku harus kabur sejauh jauhnya sebelum kepergok tante tante tadi.
Hufff... gila benner ya tu tante, mati matian aku mikir kalo dia bakalan bayarin apa yg aku ambil, ternyata ujung ujungnya malah aku yg disuruh bayarin belanjaannya yg hampir satu keranjang itu.
Untung aja tadi sempet kepikiran cara jitu utk kabur.
(Max Dikayatt, jum'at 23 oktober 2015)
No comments:
Post a Comment